Menafsir Ulang Iman Anak Berkebutuhan Khusus
Kajian Literatur Teologi Disabilitas Konteks Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.54765/silihasah.v2i2.105Keywords:
Teologi Disabilitas; Anak Berkebutuhan Khusus; Iman Inklusif; Indonesia; Kajian Literatur.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menafsir ulang makna iman anak berkebutuhan khusus melalui sudut pandang teologi disabilitas dalam konteks budaya serta pelayanan gerejawi di Indonesia. Anak berkebutuhan khusus, seperti autisme, sindrom down, hiperaktif, cerebral palsy, dan hambatan intelektual lainnya, acapkali dilihat dari sudut pandang medis atau psikologis saja. Sedangkan melalui sudut pandang spiritual mereka seringkali diabaikan atau dianggap tidak penting. Umumnya dalam banyak gereja, konsep iman masih sangat idealis, bergantung pada kapasitas intelektual dan kemampuan lisan. Hal ini mengakibatkan anak berkebutuhan khusus acapkali tidak bisa mengekspresikan iman yang "benar" sehingga seringkali dianggap kurang memiliki iman. Studi ini memakai metode penelitian literatur dengan mengkaji berbagai macam teori dan pendekatan dalam teologi disabilitas modern, seperti yang dikembangkan oleh tokoh seperti Amos Yong, John Swinton, maupun Thomas Reynolds. Studi ini juga mengaitkannya dalam konteks sosial-budaya dan konteks gerejawi di Indonesia. Artikel ini menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki kapasitas spiritual yang asli, meskipun melalui cara pemahaman dan mengekspresikan iman yang berbeda dari anak reguler. Mereka dapat juga berperan aktif dalam lingkup liturgi dan aktivitas gerejawi. Dalam wilayah negara Indonesia, norma atau etika lokal seperti gotong royong, empati kolektif, serta penghargaan terhadap perbedaan dapat menjadi landasan berpikir teologis untuk membangun gereja yang lebih ramah anak berkebutuhan khusus. Kesimpulannya, penelitian ini mengundang gereja serta komunitas Kristen di Indonesia untuk memandang anak berkebutuhan khusus bukan hanya sebagai pihak yang menjadi sasaran pelayanan saja, namun juga sebagai subjek yang memiliki iman yang utuh, yang berharga, yang memiliki kontribusi spiritual yang dapat ikut serta membangun tubuh Kristus dalam kebhinekaan.
References
Chrisnatalia, D., Damanik, E. C., Ariyanto, R., Wenardy, A., & Tannia, M. (2022). Problematika Relawan: Pendampingan Spiritualitas dan Religiusitas Kristen Anak Difabel Kristen. INKLUSI, 9(1), 45–64. https://doi.org/10.14421/ijds.090103
Clark, A., & Flewitt, R. (2020). The Competent Child: Valuing all young children as knowledgeable commentators on their own lives. https://doi.org/10.26220/rev.3369
Cooreman-Guittin, T., & Van Ommen, A. L. (2022). Disability theology: A driving force for change? International Journal for the Study of the Christian Church, 22(1), 1–4. https://doi.org/10.1080/1474225x.2022.2046760
E Reynolds, T. (2023). Toward a Theology of Care and Disability: Some Preliminary Considerations. Journal of Religion and Theology, 5(1), 15–22. https://doi.org/10.22259/2637-5907.0501003
Franssen, S., Irwanto, I., & Cornielje, H. (2020). Religious participation of persons with disabilities in Java, Indonesia. An explorative study. IJDS Indonesian Journal of Disability Studies, 7(2), 183–193. https://doi.org/10.21776/ub.ijds.2020.007.02.07
Krall, C. (2022). The Healing Power of the Body of Christ: An Ecclesial and Neurological Argument for Social Connection Despite Social Distancing. Journal of Moral Theology, 11(SI2). https://doi.org/10.55476/001c.39714
Maliszewska, A. (2019). Imago Dei en personas con discapacidad intelectual grave. Theologica Xaveriana, 69(188). https://doi.org/10.11144/javeriana.tx69-188.idppid
Massmann, A. (2022). “Those Who Cannot See the Whole Are Offended by the Apparent Deformity of a Part”: Disability in Augustine’s City of God. Journal of Religious Ethics, 50(3), 540–566. https://doi.org/10.1111/jore.12399
Massmann, A. (2024). Fleshing Out the Strength of Weakness: Intercorporeality in the Theological Discourse on Disability. Harvard Theological Review, 117(2), 391–416. https://doi.org/10.1017/s0017816024000063
Mauleky, A. (2022). Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Kristen Dalam Gereja Bagi Disabilitas. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 4(1), 95–103. https://doi.org/10.37364/jireh.v4i1.90
Panjaitan, F. (2022). Tantangan Berteologi Dan Bergereja Masa Kini. RERUM: Journal of Biblical Practice, 1(2), 117–130. https://doi.org/10.55076/rerum.v1i2.3
Rumbay, C. A., Kause, M., Siahaan, V. H., Patora, M., & Siagian, F. (2023). From the ‘naked Spirit’ to a Nusantara contextual theology formula. HTS Teologiese Studies / Theological Studies, 79(3). https://doi.org/10.4102/hts.v79i1.8212
Sinaga, D. I. (2023). From Disabling Community to Embracing Gospel: Interpretasi Lukas 14:12-14 Menggunakan Pendekatan Studi Disabilitas. JURNAL LUXNOS, 9(1), 114–131. https://doi.org/10.47304/jl.v9i1.311
Sitanggang, P. M. (2024). Saved by Faith Not Your Body: Towards The Theology of Disability. DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 9(1), 134–147. https://doi.org/10.30648/dun.v9i1.1399
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan Penelitian Pendidikan). Alfabeta.
Swinton, J. (2020). Disability, Vocation, and Prophetic Witness. Theology Today, 77(2), 186–197. https://doi.org/10.1177/0040573620920667
Ušurel, L. (2022). In His Image: Relational God, Relational Humanity. Kairos, 16(2), 143–153. https://doi.org/10.32862/k.16.2.3
Van Ommen, A. L., & Endress, T. (2022). Reframing Liturgical Theology Through the Lens of Autism: A Qualitative Study of Autistic Experiences of Worship. Studia Liturgica, 52(2), 219–234. https://doi.org/10.1177/00393207221111573
Vuk Grgic, M. (2024). Rethinking the Complexities of the Body and Disability: Theological Account. Religions, 15(9), 1113. https://doi.org/10.3390/rel15091113
Zai, S., Yusuf Setiawan Sudarso Kusumo, & Suarman Zai. (2024). Membangun Resiliensi Spiritual Kristen Pada Anak Berkebutuhan Khusus Ditinjau Dari Pandangan Teologi Disabilitas. Jurnal Silih Asuh : Teologi dan Misi, 1(2), 111–124. https://doi.org/10.54765/silihasuh.v1i2.50
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Silih Asah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.